Menukil Qoul Pakde Buya Syafei Ma'arif dalam naskah memorial NCM terbitan Paramadina, dikatakan bahwa munculnya islam phobia di sebagian kalangan barat karena traumatis perang salib
yang kemudian menyebarnya islam ke barat silam dibarengi munculnya paradigma
mutlaq " Islam And the west " dikalangan muhajirin eropa dgn tujuan
"Islamisasi eropa" bukan gagasan " Islam In the west
(Mengeropakan islam), selain itu mainsite phobia muhajirin yahudi silam juga
masih menghantui masyarakat barat. Hingga berujung ke konflik kefanatikan yang
tak jarang mengarah ke genosida.
Alhasil golongan muslim se faham "islam
and the west" hingga sekarang masih menganggap semua nilai yang lahir dari
rahim barat adalah "SESAT" termasuk pluralisme (toleransi),
Multikultural, HAM, demokrasi, gender, dan lain lain.
Seiring berjalannya waktu, tampaknya paradigma
kelompok-kelompok tersebut sebagian telah meresap ke dalam sebagian MUI,
dibuktikan dengan Fatwa MUI awal 2000-an yang mengatakan bahwa pluralisme yang
di gencarkan nilainya oleh Almahfurullah Gusdur dan Nur Cholis Madjid adalah faham
sesat, dengan alasan pluralisme mengarah ke penyamaan nilai agama-agama.
Hal tersebut sangat se-visi dengan alasan dari
kelompok kanan (Radikal Full) menyikapi pluralisme yang juga mengatakan
demikian. padahal NCM jelas mengatakan bahwa pluralisme berbeda dengan Sinkretisme
agama. Pluralisme merupakan salah satu sudut pandang cara hidup menyikapi
realita kemajemukan masyarakat sebagai sunnatullah dengan toleransi sebagai
dasarnya.
0 Komentar
Terima kasih atas masukan anda.