Pada kesempatan kali ini tema yang kita bahas adalah perihal Etos Kerja. Mungkin istilah tersebut bukan merupakan istilah yang asing ditelinga kita, karena Etos Kerja kerap kali dikaitkan dengan sebuah pekerjaan seseorang dalam sebuah komunitas.
Pemahaman Sederhana Etos Kerja
Istilah Etos sendiri bisa diartikan sebagai pandangan hidup (keyakinan) yang khas dalam sebuah individu atau golongan, sedangkan "Kerja" bisa diartikian; semangat yang menjadi ciri khas seseorang atau kelompok untuk senantiasa bergerak ke arah yang lebih maju (produktif).
Jika dua kata tersebut digabung, maka dapat diambil kesimpulan bahwa etos kerja bisa diartikan sebagai;
Respon (Wujud kepekaan) dari sebuah keyakinan khas seseorang atau kelompok, yang diwujudkan dengan sebuah tindakan nyata untuk bergerak ke arah yang lebih baik, sebagai bentuk tanggungjawab atas sebuah amanat yang didapat.
Sebagai contoh dari perilaku etos kerja adalah; seseorang yang diangkat sebagai pemimpin lembaga pendidkian, maka seseorang tersebut dituntut mampu untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.
Artinya seorang tersebut dalam memimpin lembaga pendidikan harus totalitas kinerjanya ketika memimpin. Sebisa mungkin berkontribusi aktif pada lembaga yang dipimpinnya, baik kontribusi berupa ide gagasan yang membangun, berupa material fisik, bahkan fisik tenaga dalam sebuah kegiatan yang digagas lembaga pendidikan tersebut.
Etos kerja bukan hanya berlaku pada pemimpin saja, melainkan berlaku pada semua manusia yang pasti pernah mendapati tanggungjawab.
Sebut saja seperti; pelajar (siswa) yang punya tanggungjawab aktif belajar di sekolah, guru yang punya tanggung jawab aktif memberikan sedikit pengalaman dan pengetahuan, suami yang punya tanggung jawab menafkahi istri lahir batin, dan lain sebagainya.
Intinya subjek (pelaku) dari etos kerja adalah "manusia" dan objek (sasaran) dari etos kerja adalah sebuah tanggung jawab.
Seseorang yang mempunyai perilaku etos kerja yang bagus cenderung mempunyai semangat (ghirah) untuk ingin lebih baik lagi atas segala tanggungjawab yang didapatinya. Bukan malah lemes, loyo, pasif, dan seolah lari dari tanggung jawab yang diamanatkan padanya.
Pandangan islam tentang Etos kerja
Islam sebagai agama yang komplit, juga tak lepas dari argumennya tentang perilaku "Etos Kerja". Bahkan Etos Kerja kerap kali dibahas dalam Al Qur'an sebagai sumber utama dalil naqli, sebut saja seperti QS. At Taubah: 105.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS. At Taubah : 105)
Pertama Illa Allah artinya Al Ittima’ (Semata-mata bergantung pada-Nya atas usaha kerja yang dilakukan). Kedua ‘ala Allah artinya Tawakkal (Pasrah kepada-Nya atas hasil dari sebuah pekerjaan). Lalu Ketiga Bil Allah Artinya Al Isti’anah (Minta Tolong kepada-Nya atas hasil pekerjaan yang kita lakukan).
Nah, disinilah peran penting Etos Kerja terhadap perintah Fastabiqul Khairat, yang mana dalam usaha mewujudkan persaingan ke arah kebaikan diperlukan sebuah semangat kuat pantang menyerah untuk berproses mencapai nilai kebaikan sebagaimana yang ditekankan dalam Fastabiqul Khairat. Ini karena nilai Istiqomah (Ajek, Telaten) merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam Etos Kerja.
0 Komentar
Terima kasih atas masukan anda.