Romantis pagi gerimis beriring nyiur lambai angin sisa dini hari tak membuat
lelap semangat para pemuda Desa Jatipandak. Kamis lalu (28/12/2017) puluhan
pemuda penghuni Desa tengah hutan tersebut kembali merapatkan barisan. Kali ini
petilasan Mbah Mas Telogo Biting yang diplot sebagai warisan budaya Jatipandak
menjadi sasaran gerakan dari para pemuda tersebut.
Pemilihan waktu pelaksaan pada kamis lalu juga bukan tanpa pertimbangan. Menurut salah satu pemuda bernama Usman dikatakan bahwa tradisi masyarakat Jatipandak tempo dulu memang kerap berta’ziyah ke lokasi petilasan Mbah Mas Telogo Biting tiap malam jum’at pahing, alhasil ditetapkanlah kamis sebagai hari pelaksaan agenda pertama.
Pemilihan waktu pelaksaan pada kamis lalu juga bukan tanpa pertimbangan. Menurut salah satu pemuda bernama Usman dikatakan bahwa tradisi masyarakat Jatipandak tempo dulu memang kerap berta’ziyah ke lokasi petilasan Mbah Mas Telogo Biting tiap malam jum’at pahing, alhasil ditetapkanlah kamis sebagai hari pelaksaan agenda pertama.
Kegiatan yang bertajuk
bersih-bersih lingkungan tersebut merupakan follow up dari organisasi forum
pemuda peduli lingkungan hidup “Telogo Rejo” telah resmi dideklarasikan
seminggu lalu.
“Hal terpenting untuk
menyamakan visi misi adalah dibentuk sebuah organisasi sebagai wadah. Nah, jika
sudah ada wadah baru bisa digerakkan kegiatannya melalui pemimpin sebagai
komando”, tutur Saijan yang juga mewakili Kasun Mlurus dalam pertemuan lalu.
Perlu juga diketahui
bahwa penentuan petilasan “Mbah Mas telogo biting” sebagai lokasi awal
menghimpun gerakan sebenarnya juga merupakan hasil pertemuan kemarin.
“ Sentono sebagai aset
kepunyaan Desa yang juga sebagai napak tilas sejarah desa dianggap tepat untuk
merapatkan barisan, sehingga lebih mudah di langkah pertama karena tak perlu
izin ke pihak perhutani ”, cetus Devit selaku Kasun Pandak.
Disisi lain kasun Pandak
tesebut juga mengemukakan bahwa Petilasan Mbah Mas telogo Biting mempunyai daya
jual yang besar apabila dikembangkan di masa mendatang. Menurutnya Mbah Mas
telogo biting tentu berkaitan erat dengan perjuangan dakwah Islam di kawasan
Lamongan Selatan.
“ Nantinya kami akan
memproyeksikan untuk membawa aset desa ini ke pemerintah Kabupaten Lamongan
untuk dibuatkan surat pengantar sebagai persyaratan berkerja sama dengan pihak
Dinas Pelestarian Cagar Budaya di Trowulan agar terjalin kerja sama dalam penggalian sejarah
petilasan Mbah Mas Telogo Biting”, Paparnya di akhir acara. (rnm)
0 Komentar
Terima kasih atas masukan anda.